Tinulis ID – Banyak di kalangan pemuda pemudi yang salah dalam mengambil seseorang untuk dijadikan idola. Mereka bersusah payah untuk bisa menjadi seperti yang mereka idolakan. Mereka berlomba-lomba untuk bisa menjadi idola yang mereka impikan.
Sahabat, tidak usah bersusah payah untuk mendapatkan idola yang sempurna. Coba tengok Rasulullah SAW. Beliau merupakan manusia sempurna baik akhlak dan perilaku beliau mencerminkan kesempurnaan. Akhlak beliau, baginda Rasulullah SAW adalah akhlak Al Qur’an. Beliau merupakan sosok yang jujur, amanah (dapat dipercaya), sidiq (membenarkan), juga sosok yang cerdas (fathonah).
Ustadz Ali Basmul dalam ceramahnya di Joglo Ar Rahmah Solo menjelaskan tentang adab Rasulullah yang mulia yang dapat kita contoh. Diantaranya adalah :
- Pengasih
- Bila bertemu seseorang, Rasulullah SAW menegur duluan dengan memberi salam
- Melekatkan tangan untuk berjabat tangan
- Tawadhu’ dan tidak sombong
- Rendah hati
- Tidak memilih tempat dan teman
- Tidak membeda-bedakan teman karena yang membedakan adalah iman dan taqwa
- Tidak suka disambut secara berlebihan
- Tidak menghadapi seseorang yang membuat hati sakit
- Tebar senyum, tebar pesona dengan wajah menyenangkan
- Senang berkunjung dengan orang yang sedang sakit
- Senang dengan orang miskin
- Duduk bersama orang miskin karena dengan duduk bersama mereka dapat mengetahui hakikat ketinggian derajat. Bahwa derajat bukan karena merasa lebih tinggi (sombong) tetapi mengetahui bahwa derajat sama di mata Allah SWT kecuali iman dan taqwa
- Tidak menistakan orang miskin
- Rela dan ikhlas menjadi orang miskin. Yaitu tidak berlebihan dalam bersikap dan bertingkah laku, bersyukur atas rezeki yang diperoleh walaupun hanya sedikit. “Barangsiapa yang rela dengan rezeki yang sedikit, maka Allah SWT akan rela dengan amal yang diperbuat hamba-Nya.”
- Rasulullah tidak pernah menghina makanan. Senang dimakan, tidak senang ditinggal dan tidak mengomentari makanan
- Makan dengan tangan kanan, minum juga dengan tangan kanan
- Menyukai mendahului dengan tangan kanan
- Suka berhias diri, berpakaian rapi dan wangi
- Tidak suka yang bau-bau seperti bawang
- Berhaji tidak riya’ dan sum’ah (sombong)
- Tidak membedakan tempat duduk
- Tidak berlebihan dalam makanan dan berpakaian
Rasulullah SAW adalah suri teladan yang terbaik yang pantas kita tiru dan kita contoh akhlak pribadi beliau yang mulia. Bukankah mencontoh akhlak Rasulullah mendapatkan pahala? Bukankah begitu sahabat?